Industri minyak bumi telah memainkan peran kunci dalam perekonomian global sejak akhir abad ke-19. Transformasi dari monopoli yang dikuasai oleh perusahaan besar menjadi struktur oligopoli yang lebih beragam diwarnai oleh peristiwa-peristiwa penting seperti penerapan undang-undang anti monopoli dan perubahan politik serta ekonomi global. Data Referensi akan mengulas perjalanan industri minyak bumi dari masa Standard Oil hingga terbentuknya perusahaan-perusahaan minyak besar yang dikenal sebagai “The Seven Sisters.”
Standard Oil dan Sherman Act 1890
Pada akhir abad ke-19, industri minyak Amerika Serikat didominasi oleh Standard Oil, yang didirikan oleh John D. Rockefeller. Standard Oil berkembang menjadi kekuatan besar yang mengendalikan hampir seluruh produksi dan distribusi minyak di AS. Kekuatannya yang besar ini menimbulkan kekhawatiran tentang praktik monopoli yang merugikan persaingan dan konsumen.
Pada tahun 1890, pemerintah Amerika Serikat menerapkan Sherman Antitrust Act, sebuah undang-undang yang dirancang untuk melawan praktik monopoli dan mempromosikan persaingan yang sehat. Akibat undang-undang ini, Standard Oil menghadapi berbagai tuntutan hukum yang memuncak pada tahun 1909 ketika pengadilan Federal memerintahkan pemecahan perusahaan tersebut.
Pemecahan Standard Oil
Pada tahun 1911, Standard Oil dibagi menjadi 34 perusahaan yang terpisah. Di antara perusahaan-perusahaan yang muncul dari pemecahan ini adalah:
- Standard Oil of New Jersey (kemudian menjadi Exxon)
- Standard Oil of New York (kemudian menjadi Mobil)
- Standard Oil of California (kemudian menjadi Chevron)
- Texaco
- Gulf Oil
- Royal Dutch Shell (perusahaan Belanda-Inggris)
- British Petroleum (BP) (perusahaan Inggris)
Peran Amerika Serikat dalam Produksi Minyak Dunia
Hingga tahun 1950, Amerika Serikat memproduksi sekitar 50% dari total produksi minyak dunia. Perusahaan-perusahaan yang berasal dari pemecahan Standard Oil serta perusahaan lainnya seperti Royal Dutch Shell dan BP menjadi kekuatan utama dalam industri minyak global. Mereka dikenal sebagai The Seven Sisters yang mendominasi industri minyak internasional.
Pengembangan Minyak di Rusia
Industri minyak Rusia juga memiliki sejarah yang signifikan. Penemuan minyak di Baku pada tahun 1872 oleh Robert dan Ludwig Nobel, saudara Alfred Nobel, merupakan tonggak penting. Pada tahun 1909, produksi minyak Rusia mencapai 10 juta ton. Keluarga Nobel dan Alphonse de Rothschild memegang peran utama dalam pengembangan industri minyak Rusia hingga Revolusi Bolshevik pada tahun 1917.
Pembentukan Royal Dutch Shell
Royal Dutch Shell terbentuk pada tahun 1907 dari penggabungan Royal Dutch (Belanda) dan Shell (Inggris). Aeilko Gans Zijker, yang menemukan jejak minyak di Sumatra Timur, memainkan peran penting dalam pendirian Royal Dutch pada tahun 1890. Penggabungan ini menjadikan Royal Dutch Shell pesaing utama Standard Oil.
Jika masih penasaran dan ingin mendapatkan lebih banyak wawasan, ada artikel referensi lainnya di Data Referensi:
- Sejarah April Mop: Hari Dijaili dan Menjaili
- Mengenang Yellowpages, Sejarah dan Perkembangannya
- Mengapa Kita Harus Belajar Menghargai Perbedaan
Penemuan Minyak di Timur Tengah
Penemuan minyak di Timur Tengah dimulai di Persia (Iran) pada tahun 1908 oleh William d’Arcy. Pada tahun 1909, The Anglo-Persian Oil Company didirikan, yang kemudian menjadi British Petroleum (BP) pada tahun 1951 dengan 51% saham dimiliki oleh pemerintah Inggris.
Industri Minyak di Meksiko dan Venezuela
Di Meksiko, minyak pertama kali ditemukan pada tahun 1901 dengan penemuan besar di lapangan Dos Bocas pada tahun 1906. Perusahaan-perusahaan besar seperti Royal Dutch Shell dan Standard Oil of New Jersey mengembangkan lapangan minyak di Meksiko. Pada tahun 1938, industri minyak Meksiko dinasionalisasi dan menjadi Petroleos Mexicanos (Pemex).
Di Venezuela, minyak pertama kali ditemukan pada tahun 1914 di Mene Grande. Pada tahun 1920, Venezuela menjadi produsen minyak terbesar kedua di dunia. Perusahaan-perusahaan utama yang beroperasi di Venezuela termasuk Royal Dutch Shell, Gulf, dan Standard Oil.
Turkish Petroleum Company dan Iraq Petroleum Company
The Turkish Petroleum Company (TPC) didirikan sekitar tahun 1910 dengan pemegang saham utama Anglo-Persian Company, Royal Dutch Shell, dan Deutsche Bank. Setelah Perang Dunia I, saham Deutsche Bank dibekukan dan dialihkan ke pemerintah Perancis yang kemudian mendirikan Compagnie Francaise des Petroles (CFP), yang kemudian menjadi Total. Pada tahun 1928, TPC berubah menjadi Iraq Petroleum Company (IPC) setelah ditemukannya ladang minyak di Kirkuk.
Penemuan Minyak di Bahrain dan Saudi Arabia
Ahli geologi Frank Holmes mempublikasikan adanya minyak di Bahrain pada tahun 1920. Konsesi minyak di Bahrain dijual kepada Standard Oil of California (Socal), yang menemukan ladang minyak pada tahun 1932. Socal dan Texaco membentuk California Arabian Standard Oil Company (Casoc), yang kemudian menjadi bagian dari Aramco setelah Perang Dunia II.
Baca Kisah Di Balik Kasus Lahan Shila Sawangan Bermasalah
Penutup
Sejarah industri minyak dunia adalah kisah tentang eksplorasi, inovasi, dan transformasi yang signifikan. Dari monopoli Standard Oil hingga terbentuknya The Seven Sisters, industri ini telah mengalami banyak perubahan yang membentuk perekonomian global. Penemuan minyak di berbagai belahan dunia dan perkembangan teknologi terus mendorong evolusi industri minyak hingga saat ini. Melalui regulasi, kolaborasi, dan persaingan, industri minyak tetap menjadi salah satu sektor yang paling penting dalam perekonomian dunia.